πŸŒ‰ Polis Pendapatan Keluarga Adalah

Pendapatanyang berasal dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain. Jenis pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang dagangan atau hasil produksi. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Pendapatan : Pengertian, Sumber, Jenis, Karakteristik, Klasifikasi & Kriterianya Lengkap. Padapokoknya, jumlah penduduk dan jumlah keluarga dapat digolongkan kedalam tiga tingkatan menurut jumlah penghasilan yang mereka terima. Namun, penggolongan tersebut sangat relatif, karena lebih menekankan pada segi kualitatifnya. Golongan pasar ini adalah : Pasar yang berpenghasilan rendah; Pasar yang berpenghasilan menengah 2 Tingkat Pendapatan Keluarga Tingkat pendapatan keluarga menunjukkan sebanyak 88 keluarga (75,2%) dengan tingkat pendapatan tinggi ≀ Rp.1.250.000, dan sebanyak 29 keluarga (24,8%) dengan tingkat pendapatan rendah. Rata-rata pekerjaan kepala keluarga adalah wiraswasta. Menurut Suhardjo (1986) dalam Sarah (2006), keadaan ekonomi Pendapatanrumah tangga keluarga terdiri atas: 1) Sewa (rent ), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah menyewakan tanahnya kepada perusahaan. 2) Upah (wage) , yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi. diolahadalah laporan laba rugi perusahaan periode 2018 dan 2019, pendapatan premi, beban klaim, polis asuransi kendaraan bermotor dan hasil wawancara dengan manajer umum pada PT Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar. Artinya sumber pendapatan keluarga berkurang. Apalagi, jika situasi itu terjadi pada pencari nafkah utama yang tidak memiliki asuransi. Dapatkah Anda bayangkan seberapa besar dampaknya bagi keluarga? Kehidupansehari-hari memang tidak lepas dari politik, baik politik dalam keluarga yang dapat membentuk nilai-nilai kedisiplinan dan mendukung pertumbuhan pribadi seorang anak, maupun politik yang bersifat sosial yaitu politik yang berguna untuk menambah kemampuan berinteraksi dengan masyarakat dan menjadikan diri lebih terbuka lagi, sehingga anak tidak penjadi manusia yang apatis, melainkan menjadi seorang manusia yang demokratis serta terbuka. 1 Maksud. Memperkuat kelompok-kelompok PKK dalam mengelola dan menumbuh-kembangkan usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga. 2. Tujuan. a. Tujuan Umum. Tercapainya peningkatan usaha ekonomi keluarga melalui usaha kelompok/ perorangan UP2K-PKK ; sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. 1) Meningkatkan Adabanyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah pundi-pundi rupiah. Nah, berikut ini ada beberapa cara jitu yang dapat dilakukan untuk menambah pemasukan untuk keluarga. 1. Melakukan Pekerjaan Lain. Meskipun sudah memiliki pekerjaan tetap, tapi jika pemasukan belum mampu memenuhi segala kebutuhan, tidak ada salahnya untuk mencari pekerjaan lain. rRsq. Asuransi jiwa keluarga adalah produk keuangan yang memiliki fitur perlindungan terhadap risiko meninggal Dengan memilikinya, seseorang bisa menjamin keberlangsungan hidup keluarga terdekat terutama bila ia merupakan pencari nafkah Lalu apa saja jenis dan contoh asuransi jiwa keluarga dan apa manfaat menjadi pemegang polis asuransi tersebut? Simak selengkapnya pada artikel berikut Apa itu asuransi jiwa keluarga?Jenis asuransi jiwa keluargaManfaat asuransi jiwa keluargaCara daftar asuransi jiwa keluargaDaftar produk asuransi jiwa keluargaPentingnya asuransiΓ‚ FAQ Apa itu asuransi jiwa keluarga? Asuransi jiwa adalah produk asuransi yang ditujukan untuk memberikan manfaat pertanggungan bila pemegang polis meninggal dunia. Dengan manfaat tersebut, asuransi jiwa keluarga bisa memberikan dana santunan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan di dalam polis. Nah, yang penting untuk diketahui adalah bahwa asuransi jiwa keluarga merupakan asuransi yang keuntungannya tidak bisa dirasakan saat itu Γ‚ Sebaliknya, asuransi ini memberikan jaminan dan manfaat bila terjadi risiko meninggal dunia sehingga keluarga yang ditinggalkan tetap mendapatkan jaminan hidup layak. Jenis asuransi jiwa keluarga Setidaknya ada 4 jenis asuransi jiwa yang memberikan manfaat perlindungan untuk keluarga, antara lain sebagai berikut. 1. Asuransi jiwa seumur hidup whole life Asuransi jiwa seumur hidup adalah jenis asuransi yang memberikan perlindungan dari risiko meninggal dunia hingga usia 100 Di samping itu, asuransi jiwa seumur hidup bisa mengakomodasi risiko meninggal sehingga kamu tidak perlu khawatir terhadap kemungkinan buruk yang berdampak pada keluarga, terutama bila kamu adalah seorang pencari Dengan cakupan perlindungannya yang luas, biaya premi asuransi ini biasanya lebih besar daripada premi asuransi jiwa berjangka yang akan dijelaskan 2. Asuransi jiwa berjangka term life Sesuai dengan namanya, asuransi jiwa berjangka atau term life adalah asuransi yang memberikan manfaat pertanggungan pada jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang dipilih. Biasanya asuransi jiwa keluarga berjangka menawarkan pilihan produknya dengan periode waktu 1, 5, 10, 20, atau 30 tahun. Asuransi jenis ini cocok untuk kamu yang hanya ingin mendapatkan perlindungan risiko pada jangka waktu tertentu karena suatu 3. Asuransi jiwa dwiguna endowment Selain jenis di atas, kamu juga bisa memilih asuransi jiwa dwiguna jika ingin mendapatkan dua manfaat yakni fitur tabungan dan asuransi sekaligus. Dalam asuransi jiwa dwiguna, kamu bisa mencairkan dana asuransi sewaktu-waktu. Selain itu tertanggung juga mendapatkan dana santunan yang akan diberikan jika belum terjadi risiko meninggal hingga akhir masa 4. Asuransi jiwa unit link Asuransi jiwa unit link adalah asuransi yang menggabungkan keuntungan dari fitur asuransi dan investasi sekaligus. Dengan fitur tersebut, biaya premi yang dibayarkan terbagi ke dalam dua alokasi yakni investasi dan Kabar baiknya, skema asuransi jiwa unit link memungkinkan pemegang polis untuk mengalihkan sebagian dana investasinya jika telah mendapatkan profit ke dalam iuran premi Wariskan Uang hingga Rp1 Miliar untuk Keluarga Terkasih!Manfaat asuransi jiwa keluarga Masih ragu untuk memiliki polis asuransi jiwa keluarga? Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat pertanggungan dari jenis asuransi ini. Pertanggungan rawat jalan setelah perawatan yang dibayarkan berdasarkan jumlah pada tagihan. Manfaat harian perawatan ICU dengan nominal yang telah dipilih oleh tertanggung pada polis asuransi. Manfaat harian perawatan rumah sakit memberikan dana pertanggungan sesuai dengan yang tertera pada ketentuan asuransi Manfaat prosedur pembedahan yang mengakomodasi operasi kecil hingga besar serta bedah khusus. Pemeriksaan kesehatan yang secara rutin dilakukan guna mengantisipasi adanya gangguan kesehatan awal. Cara daftar asuransi jiwa keluarga Lalu bagaimana cara daftar atau membeli polis asuransi jiwa keluarga? 1. Siapkan dokumen Sebelum membeli polis asuransi jiwa keluarga, kamu harus menyiapkan dokumen yang disyaratkan seperti KTP, KK, NPWP serta dokumen lain yang diminta pihak Agar proses berjalan cepat, sebaiknya kamu menyiapkannya secara lengkap jauh-jauh 2. Menghubungi kantor agen Setelah memutuskan akan membeli polis apa, kamu dapat langsung menghubungi kantor agen asuransi dengan nomor telepon pada website asuransi terkait. Selain itu, pada tahapan ini kamu dapat bertanya-tanya lebih dalam mengenai produk asuransi yang akan kamu beli kepada agen 3. Cermati ilustrasi asuransi dengan baik Saat proses pendaftaran berlangsung, kamu akan diberikan ilustrasi asuransi yang memuat skema pembayaran premi, besaran manfaat pertanggungan dan hal-hal lainnya. Nah, ini adalah kesempatanmu untuk mengulik lebih dalam mengenai uang pertanggungan yang didapatkan karena besarannya tergantung pada profil risiko Di samping itu, besaran premi juga berpengaruh terhadap besarnya uang pertanggungan. Jadi, kamu dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan dan budget 4. Isi dokumen SPAJΓ‚ SPAJ Surat Permintaan Asuransi Jiwa adalah dokumen yang memuat informasi detail mengenai profil calon pemegang polis. Untuk melengkapinya, kamu biasanya juga memerlukan dokumen kesehatan tambahan guna memperkirakan profil risiko dengan 5. Tunggu hasil persetujuan dari underwriting Proses seleksi dari underwriting adalah saat di mana pihak asuransi melakukan analisis mengenai risiko dan profil calon pemegang polis. Hasil dari proses ini biasanya berupa persetujuan, penolakan pengajuan atau penambahan biaya Daftar produk asuransi jiwa keluarga Berikut ini adalah beberapa produk asuransi jiwa keluarga yang bisa kamu pilih untuk memberikan jaminan perlindungan bagi kamu dan orang 1. Manulife Persona Guard Asuransi jiwa keluarga dari Manulife ini memberikan beberapa manfaat yaitu manfaat meninggal karena kecelakaan, manfaat atas kecacatan total tetap dan sementara dan juga manfaat akhir masa Selain itu, dengan Manulife Persona Guard, kamu juga dapat menambahkan manfaat tambahan bila ingin mendapatkan perlindungan yang lebih 2. Takafulink Salam Wakaf Asuransi jiwa Takaful Keluarga adalah salah satu penyedia asuransi yang berfokus pada asuransi Sedangkan salah satu produknya yaitu Takafulink Salam Wakaf adalah produk unit link yang memberikan risiko hidup hingga tertanggung berusia 80 Selain itu manfaat yang ditawarkan adalah manfaat wakaf melalui Badan Pengelola Wakaf 3. AXA Mandiri Secure Plan AXA Mandiri Secure Plan adalah salah satu produk asuransi jiwa keluarga dari perusahaan gabungan yakni Mandiri dan AXA. Gabungan perusahaan asuransi tersebut menawarkan benefit yaitu pencairan 110% premi jika tidak ada klaim hingga masa asuransi Selain itu manfaat meninggal yang diberikan oleh AXA Mandiri Secure Plan berlaku pada sebab kematian apapun termasuk 4. Prudential Prudential adalah salah satu perusahaan penyedia asuransi jiwa dengan banyak pilihan produk dari yang konvensional hingga syariah. Nah,salah satu produk asuransi jiwa syariah adalah PRUCinta yang memberikan tambahan 10% hibah atas nilai tunai asuransi yang Di samping itu, kamu dapat menambahkan berbagai manfaat tambahan seperti polis PRULink Term sesuai dengan kebutuhanmu. 5. AIA PowerPro LifeΓ‚ AIA PowerPro Life memberikan jaminan perlindungan berupa manfaat perawatan di ICU, manfaat terminal illness dengan nilai sebesar 100% uang Manfaat-manfaat tersebut bisa didapatkan dengan pilihan premi yang terjangkau dan masa pembayaran tetap selama jangka waktu 10 Pentingnya asuransiΓ‚ Asuransi jiwa keluarga adalah asuransi yang memberikan manfaat perlindungan terutama kepada ahli waris jika tertanggung meninggal Meskipun manfaatnya tidak langsung dirasakan, tetapi asuransi tersebut justru memberikan jaminan keamanan terhadap berbagai risiko buruk di masa Nah, selain memiliki asuransi jiwa keluarga, kamu dapat menambahkan asuransi kesehatan keluarga atau manfaat tambahan rider yang disediakan oleh perusahaan Itu tadi artikel mengenai asuransi jiwa keluarga. Kamu dapat langsung menghubungi agen asuransi terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai produk asuransi jiwa. Kamu dapat juga mengakses informasi pada website resmi perusahaan yang menyediakan asuransi keluarga terbaik sesuai Pastikan kamu dan keluarga selalu memiliki perlindungan terhadap berbagai risiko di masa depan dengan produk asuransi, Kalau Pun Nantinya Kita Tak di Sisinya, Anak-Anak Tetap Terus Bisa Sekolah hingga Perguruan Tinggi Keuntungan Beli Asuransi di DuitpintarManfaat seumur hidupPerlindungan asuransi jiwa hingga seumur hidupHarga TerbaikJaminan premi termurah untuk AndaBantuan Klaim OnlineJaminan manfaat asuransi sesuai polisKonsultasi GratisKonsultasi agen untuk bantu memilih polis yang tepat FAQ Apa itu asuransi jiwa dan apa saja contohnya? Asuransi jiwa adalah produk asuransi yang memberikan manfaat perlindungan risiko meninggal dunia. Asuransi ini memberikan pertanggungan terhadap risiko finansial yang timbul atas meninggalnya Bagaimana skema asuransi jiwa keluarga? Asuransi jiwa keluarga adalah asuransi dengan ketentuan bahwa pihak asuransi akan memberikan dana santunan ketika pemegang polis meninggal Selain itu, jika tertanggung belum meninggal hingga masa asuransi habis, dana santunan akan tetap Apa saja pertanggungan yang ditawarkan oleh asuransi jiwa? Pertanggungan yang diberikan oleh asuransi jiwa meliputi kerugian finansial akibat risiko meninggal dunia. Pertanggungan tersebut selanjutnya akan diberikan kepada ahli waris Apa sajakah jenis asuransi jiwa whole life? Asuransi jiwa seumur hidup atau whole life memiliki beberapa jenis sebagai Asuransi jiwa seumur hidup langsung Straight Life PolicyΓ‚ Asuransi jiwa seumur hidup pembayaran terbatas Limited-payment Whole Life InsuranceΓ‚ Asuransi berpartisipasi dengan manfaat tambahan sehingga mendapatkan bonus Asuransi tidak berpartisipasi tanpa manfaat tambahan sehingga tidak mendapatkan bonus ArticlePDF AvailableAbstractThis study aims to see how much the contribution of housewives who sell accessories to family income in the Bukit Kasih Kanonang area. This research was conducted from November 2019 to March 2020. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data were obtained from interviews with accessories selling respondents using a questionnaire, while secondary data were obtained from literature and previous research. The method of determining the sample is using purposive sampling method. Retrieval of respondent data, namely housewives who still have husbands, have dependents and who work more than 10 days a month. The results showed that The contribution of the accessories selling housewives' income to family income is of the total family income. And if seen from the age of the most respondents are aged 41-46 years, if you look at the education level of the most respondents are at the junior high school education level, if you look at the number of dependents of the respondent, the largest number of dependents is the number of dependents 2, if you look at the length of work of the respondent then It can be seen that the most respondents' length of work is 1-5 years, if seen from the highest number of working days of respondents, namely 16 working days in a month and when viewed based on the husband's job, the highest contribution of housewives is work as a photographer, with a percentage of Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN p 1907– 4298, ISSN e 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 16 Nomor 3, September 2020 421 - 430 Agrisosioekonomi Jurnal Transdisiplin Pertanian Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA STUDI KASUS PENJUAL AKSESORIS DI KAWASAN BUKIT KASIH KANONANG Gloria Meriam Jenevi Lopulalang Mex Frans Lodwyk Sondakh Melsje Yellie Memah Naskah diterima melalui Website Jurnal Ilmiah agrisosioekonomi ABSTRACT This study aims to see how much the contribution of housewives who sell accessories to family income in the Bukit Kasih Kanonang area. This research was conducted from November 2019 to March 2020. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data were obtained from interviews with accessories selling respondents using a questionnaire, while secondary data were obtained from literature and previous research. The method of determining the sample is using purposive sampling method. Retrieval of respondent data, namely housewives who still have husbands, have dependents and who work more than 10 days a month. The results showed that The contribution of the accessories selling housewives' income to family income is of the total family income. And if seen from the age of the most respondents are aged 41-46 years, if you look at the education level of the most respondents are at the junior high school education level, if you look at the number of dependents of the respondent, the largest number of dependents is the number of dependents 2, if you look at the length of work of the respondent then It can be seen that the most respondents' length of work is 1-5 years, if seen from the highest number of working days of respondents, namely 16 working days in a month and when viewed based on the husband's job, the highest contribution of housewives is work as a photographer, with a percentage of Keywords Contribution, Housewife, Income, Bukit Kasih ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa berapa besar kontribusi ibu Rumah tangga Penjual Aksesoris terhadap pendapatan keluarga di Kawasan Bukit Kasih Kanonang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai Maret 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada Responden penjual Aksesoris dengan menggunakan kuisioner Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan penelitian sebelumnya. Metode Penentuan sampel yaitu menggunakan metode Purposive Sampling. Pengambilan data responden yaitu ibu rumah tangga yang masih memiliki suami, memiliki tangunggan dan yang bekerja lebih dari 10 hari dalam satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrbusi pendapatan ibu rumah tangga penjual aksesoris terhadap pendapatan keluarga yaitu sebesar dari total keseluruhan pendapatan keluarga. Dan jika dilihat dari umur responden terbanyak ada pada umur 41-46 tahun, jika dilhat dari Tingkat pendidikan responden terbanyak ada pada tingkat pendidikan SMP, jika dilihat dari jumlah tanggungan responden maka jumlah tanggungan terbanyak yaitu jumlah tanggungan 2 , jika dilihat dari lama bekerja responden maka dapat dilihat lama bekerja responden terbanyak ada pada 1-5 tahun, jika dilihat dari jumlah hari kerja terbanyak responden yaitu 16 hari kerja dalam satu bulan dan jika dilihat berdasarkan pekerjaan suami, kontribusi ibu rumah tangga tertinggi yaitu pekerjaan sebagai fotografer, dengan persentase Kata kunci kontribusi, ibu rumah tangga, pendapatan, Bukit Kasih Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga…………….............................Gloria Lopulalang, Mex Sondakh, Melsje Memah PENDAHULUAN Latar Belakang Keterlibatan wanita dalam kerja produktif akan menimbulkan perubahan sosial, dikarenakan salah satu wujud perubahan sosial adalah perubahan dalam kerja. Masuknya wanita dalam pasar kerja atau kerja produktif berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi rumah tangga, sehingga dapat terjadi perubahan struktur ekonomi keluarga Wisadirana, 2004. Aktifitas wanita untuk memperoleh penghasilan pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Hal ini karena kondisi rumah tangga pada lapisan bawah memerlukan sumber penghasilan ganda. Industri masyarakat suatu daerah merupakan unsur penunjang bagi wisatawan sebagai konsumsi dari dampak kunjungan mereka ke destinasi pariwisata. Usaha dari industri jasa tersebut terdiri dari berbagai item yang bersifat habis seperti makanan, cenderamata, dan sebagainya. Disinilah arti pentingnya kemampuan menangkap peluang dari kemajuan pariwisata untuk meningkatkan pendapatan suatu daerah. Bukit Kasih merupakan salah satu tempat wisata Religius di Provinsi Sulawesi Utara. Bukit Kasih terletak sekitar 50 km arah selatan Manado, tepatnya di Desa Kanonang Kabupaten Minahasa. Keberadaan objek wisata Bukit Kasih yang ada di Desa kanonang tidak hanya menguntungkan pemerintah daerah tetapi juga bagi masyarakat di sekitar kawasan objek wisata tersebut. Bukit Kasih sebelumnya memiliki nama Bukit Doa lokasi ini sering digunakan masyarakat GMIM Bukit Sion untuk melakukan ibadah raya bersama-sama. Pembangunan Bukit Kasih pertama-tama diletakan batu pertama oleh beberapa pendeta sebagai keseriusan untuk mempergunakan Bukit Kasih sebagai tempat beribadah. Bukit Kasih adalah sebuah bukit indah unik yang terletak di kaki Gunung Soputan, Desa Kanonang Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa, sesuai namanya Bukit Kasih dimaksudkan sebagai simbol bagi kerukunan dan kedamaian kehidupan umat beragama dan sebagai pusat spiritual dan setiap pengunjung yang mengunjungi Bukit Kasih bisa melaksanakan ibadah atau berdoa di tempat ibadah sesuai agamanya masing-masing. kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat Desa Kanonang di Objek Wisata Bukit Kasih Kanonang adalah dengan melakukan berbagai macam usaha seperti menjual aksesoris, foto keliling, tukang pijat, usaha rumah makan, dan juga menjual souvenir. Salah satu usaha yang dilakukan dari ibu rumah tangga di Desa Kanonang yaitu menjual Aksesoris, awal mula bukit kasih ini dibuka terdapat lebih dari 50 penjual aksesoris, namun akhir-akhir ini sudah mulai berkurang karena semakin menurunya wisatawan yang berkunjung dibukit kasih Kanonang yang mengakibatkan beberapa ibu rumah tangga penjual aksesoris berhenti melakukan usaha tersebut, namun ada juga beberapa ibu rumah tangga yang masih melakukan usaha ini karena ini meningkatkan nilai ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, kesehatan dan pedidikan anak-anaknya. Oleh karena itu keberadaan objek wisata Bukit Kasih Kanonang tidak hanya menguntungkan pemerintah daerah tetapi juga bagi masyarakat di sekitar kawasan objek wisata tersebut. Kontribusi Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu Contribute, Contribution, maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan, berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa tindakan untuk melakukan sesuatu. Kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktivitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Stabilitas pendapatan rumah tangga, cenderung dipengaruhi dominasi sumber-sumber pendapatan. Jenis-jenis pendapatan yang berasal dari uar sektor pertanian umumnya tidak terkait dengan musim, dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun Nurmanaf, dalam Handayani dan Artini, 2009. Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN p 1907– 4298, ISSN e 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 16 Nomor 3, September 2020 421 - 430 Agrisosioekonomi Jurnal Transdisiplin Pertanian Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi Pendapatan Pendapatan merupakan penghasilan yang didapat dari suatu usaha dan bisa mendapat pemasukan atau modal. Menurut Sadono Sukirno 2009, dalam teori ekonomi mikro bahwa pendapatan adalah perolehan yang berasal dari biaya-biaya faktor produksi atau jasa-jasa produktif. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa pendapatan adalah seluruh perolehan baik yang berasal dari biaya faktor produksi maupun total output yang dihasilkan untuk seluruh produksi dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga adalah penjumlahan seluruh pemasukan keluarga yaitu pendapatan suami dan pendapatan istri. Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang ditambahkan dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar usaha tersebut. Rendahnya pendapatan akan menyebabkan menurunya investasi dan upaya pemupukan modal. Konsep rumah tangga menunjuk pada arti ekonomi dari suatu keluarga seperti, bagaimana keluarga ini mengolah kegiatan ekonomi keluarga, pembagian kerja dan fungsi, kemudian berupa jumlah pendapatan yang diperoleh atau konsumsinya serta jenis produksi dan jasa yang dihasilkan. Peran perempuan dalam Perekonomian Keluarga Keterkaitan dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian ekonomi masyarakat ternyata memang harus ditangani secara menyeluruh dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Dengan demikian aspek pemberdayaan ekonomi keluarga menjadi sebuah hal yang sangat penting memajukan kesejahteraan masyarakat. Sejak munculnya kesempatan kerja bagi perempuan menyesuaikan perannya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Partisipasi kerja ini tidak saja menyebabkan penambahan penghasilan rumah tangga, tetapi dengan peningkatan peran perempuan dalam mengambil keputusan. Perempuan yang bekerja merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial perempuan. secara normatif, pria dan wanita mempunyai status atau kedudukan serta hak dan kewajiban yang sama. Tapi dalam kondisi riil Objektif, wanita mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada pria dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kondisi ini menunjukkan ketidaksetaraan kedudukan antara pria dan wanita. Untuk itu, perempuan harus diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam usahanya memperoleh akses kerja dan sumberdaya lain serta pengetahuan guna mendukung kesejahteraan keluarga dalam upaya pengentasan kemiskinan. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Berapa Besar Kontribusi ibu Rumah tangga Penjual Aksesoris Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kawasan Bukit Kasih Kanonang? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui berapa besar kontribusi ibu rumah tangga Penjual Aksesoris terhadap pendapatan keluarga di Kawasan Bukit Kasih Kanonang. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi 1. Bagi Ibu-ibu Penjual Aksesoris, memberikan masukan-masukan atau informasi yang berguna untuk meningkatkan pendapatan dalam menjual aksesoris. 2. Bagi Pihak lain, yaitu untuk memberikan informasi, sebagai referensi bagi pembaca maupun peneliti dalam melakukan penelitian tentang Kontribusi Pendapatan dalam keluarga. 3. Bagi Penulis, yaitu menambah pengetahuan, wawasan, dan sebagai alat ukur kemampuan teori yang diperoleh dari perkuliahan maupun literatur yang ada dalam penerapannya dengan masalah penelitian yang dihadapi. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga…………….............................Gloria Lopulalang, Mex Sondakh, Melsje Memah METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan November 2019 sampai Maret 2020, mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan. Lokasi penelitian bertempat di Objek Wisata Bukit Kasih Kanonang Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. Metode Pengambilan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dari wawancara kepada responden penjual Aksesoris dengan menggunakan kuesioner. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling yaitu pengambilan data responden yang dilakukan secara sengaja dengan mempertimbangkan kriteria responden yaitu ibu rumah tangga yang masih memiliki suami, memiliki tangunggan dan yang bekerja lebih dari 10 hari dalam satu bulan. Dalam penelitian ini sampel yang diambil yaitu 10 responden. Konsep Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini, adalah 1. Karakteristik Responden dalam hal ini Responden penjual Aksesoris berupa Umur, Pendidikan Terakhir, Jumlah Tanggungan, lama bekerja, jumlah hari responden bekerja dalam satu minggu. 2. Pendapatan Responden, pendapatan yang didapat dari hasil menjual Aksesoris dikurangi biaya pengeluaran dalam menjual aksesoris modal, transport, makan, dll Rp/bulan. 3. Pendapatan Keluarga a. Pendapatan Suami Pendapatan yang diperoleh dari berbagai pekerjaan yang dijalankann yang dihitung berdasarkan Rp/bulan b. Pendapatan Istri Pendapatan ibu rumah tangga yang didapat dari hasil menjual aksesoris dikurangi biaya pengeluaran dalam menjual aksesoris Modal usaha, transportasi, biaya makan dll Rp/bulan c. Pendapatan Anak Pendapatan dari anak laki-laki dan perempuan yang sudah bekerja dan yang tinggal serumah Rp/bulan 4. Pekerjaan Suami jika Pekerjaan Petani a. Usahatani yang dijalankan b. Status tanah Milik sendiri/sakap/sewa/lainnya c. Bagaimana sistim bagi hasilnya d. Penggunaan sarana produksi benih/bibit pupuk, pestisida, bahan bakar dll e. Modal tetap bangunan dan jenis alat pertanian yang dimiliki, dan penggunaan tenaga kerja baik dalam keluarga maupun luar keluarga f. Berapa biaya lain yang dikeluarkan dalam usahatani ini g. Jumlah produksi dan Harga Jual Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif yang akan dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel. Untuk menhitung pendapatan responden dihitung dengan menggunakan Rumus Ξ  = TR – TC Dimana Ξ = Keuntungan / Pendapatan Rp TR = Total Penerimaan Rp TC = Total Biaya / Pengeluaran Sedangkan untuk menghitung besarnya kontribusi ibu rumah tangga penjual aksesoris terhadap keluarga dapat dihitung menggunakan Rumus kontribusi Kontribusi ibu rumah tangga = 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑰𝑹𝑻 π’Žπ’†π’π’‹π’–π’‚π’ π‘¨π’Œπ’”π’†π’”π’π’“π’Šπ’”π‘·π’†π’π’…π’‚π’‘π’‚π’•π’‚π’ π‘²π’†π’π’–π’‚π’“π’ˆπ’‚ x 100 Dimana - Kontribusi Ibu Rumah Tangga dihitung berapa persentase dari semua pendapatan keluarga Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN p 1907– 4298, ISSN e 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 16 Nomor 3, September 2020 421 - 430 Agrisosioekonomi Jurnal Transdisiplin Pertanian Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi - Pendapatan keluarga = Pendapatan suami + pendapatan isteri + pendapatan anak yang sudah bekerja Pendapatan Ibu Rumah Tangga yang bekerja sebagai penjual aksessoris dihitung Rp. /bulan HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi Penelitian Keadaan Geografis Lokasi Penelitian Desa Kanonang Dua adalah sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Kawangkoan Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Letak geografis Desa Kanonang Dua berada di lereng/Punggung Bukit. Jumlah penduduk Jumlah penduduk yang berada di Desa Kanonang Dua Kecamatan Kawangkoan Barat dapat dilihat pada Tabel 1. Sumber Data diperoleh dari Kantor Desa Kanonang Dua 2020 Tabel 1. Menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Kanonang Dua 838 jiwa, terdiri dari 419 jiwa laki-laki dan 419 jiwa perempuan. Karakteristik Responden Karakteristik responden meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, lama bekerja, jumlah hari bekerja responden, jenis pekerjaan istri, Suami, dan Anak dan Pendapatan Keluarga. Umur Responden Umur akan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja secara fisik maupun dalam menentukan cara berpikir, dan umumnya kemampuan seseorang yang lebih mudah kerjanya lebih lama. Tingkat Umur responden dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Umur Responden Penjual Aksesoris di Bukit Kasih Kanonang Sumber Data diolah dari data primer, 2020 Tabel 2 menunjukkan bahwa umur responden dengan usia 28-35 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 30 persen, 36-40 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 20 persen, dan umur 41-46 tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 50 persen. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi manusia yang merupakan bekal dalam hidupnya. Karena dengan pendidikan yang cukup seseorang akan memiliki pola pikir yang lebih maju dan berkembang. Tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Tingkat Pendidikan Responden Penjual Aksesoris di Bukit Kasih Kanonang Sumber Data diperoleh dari data primer, 2020 Tabel 3 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat Pendidikan SMP berjumlah 6 orang responden dengan presentase 60 persen, kemudian Pendidikan SMA yaitu 4 orang responden dengan presentase 40 persen , Hal ini menunjukkan bahwa dalam menjual Aksesoris tidak diukur dari tingginya tingkat Pendidikan respoden karena sangat bervariasi sehingga membuat responden terampil dalam menjual Aksesoris. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari anak serta orang lain yang turut serta dalam keluarga atau hidup dalam satu rumah dan makan bersama yang menjadi tanggung jawab kepala keluarga. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga…………….............................Gloria Lopulalang, Mex Sondakh, Melsje Memah Tabel 4. Jumlah Tanggungan Sumber Data diperoleh dari data primer, 2020 Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan 2 berjumlah 3 orang dengan persentase 30 persen, jumlah tanggungan 3 berjumlah 6 orang dengan persentase 30 persen dan jumlah tanggungan 4 berjumlah 1 orang dengan persentase 10 persen. Dengan jumlah tanggungan responden 3 orang maka mendorong responden untuk membantu pendapatan dalam keluarga, karena ibu rumah tangga yang memiliki tanggungan lebih dapat memotivasi dirinya untuk semakin giat dalam mencari nafkah. Lama Bekerja Lama Bekerja mempengaruhi penghasilan, apabila sudah lama menekuni pekerjaan, pastinya sudah mengetahui hal-hal baik yang dapat dilakukan agar mendapat hasil yang baik. Tabel 5 menunjukkan lamanya pekerjaan responden menjual aksesoris 1-5 tahun berjumlah 5 orang responden dengan persentase 50% kemudian 6-10 tahun berjumlah 2 orang responden dengan persentase 20% dan >11 tahun berjumlah 3 orang responden dengan persentase 30%. Dengan adanya pengalaman berusaha ini akan mempermudah responden untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan usaha pemasaran. Jumlah Hari Responden bekerja dalam Satu bulan Jumlah hari responden bekerja dalam satu minggu berpengaruh terhadap pendapatan Responden semakin banyaknya hari bekerja semakin meningkatkan pendapatan Responden tersebut. Tabel 6. Jumlah Hari Responden bekerja dalam Satu Minggu Sumber Data diperoleh dari data primer, 2020 Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah hari kerja responden dalam satu minggu 12 hari berjumlah 3 orang Responden dengan persentase 30%, selanjutnya 16 hari kerja berjumlah 4 orang responden dengan persentase 40% dan 20 hari kerja berjumlah 3 orang responden dengan persentase 30%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah hari kerja responden yang terbanyak adalah 16 hari kerja dalam satu minggu, dalam hal ini responden bisa meluangkan waktunya dengan hal-hal yang lain seperti menggunakan waktu untuk beristirahat ketika dagangan mereka lagi sepi/tidak ada pembeli. Deskripsi Ibu Rumah Tangga Penjual Aksesoris Penjual Aksesoris di Objek wisata Bukit Kasih adalah orang asli Desa Kanonang. Penjual Aksesoris menjual sendiri barang dagangannya dan tidak memiliki tenaga kerja. Ibu rumah tangga penjual akseoris yang ada di Bukit Kasih menjual barang dagangannya menggunakan wadah dari plastik karena tidak memiliki kios dagang Pedagang yang ada di Bukit Kasih biasanya menawarkan Aksesoris di sekitar tugu nilai lima agama.. Ibu rumah tangga penjual Aksesoris di bukit kasih sebagian besar membuat gelang yang dijual dengan bahan baku utama yaitu batok kelapa. Tabel 5. Lama Berkerja Responden Sumber Data diperoleh dari data primer, 2020 Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN p 1907– 4298, ISSN e 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 16 Nomor 3, September 2020 421 - 430 Agrisosioekonomi Jurnal Transdisiplin Pertanian Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi Batok kelapa yang ada di dapat dari kebun atau dari petani lain yang memiliki kebun kelapa. Selain gelang dari batok kelapa adapula gelang, kalung, cincin, dan anting-anting yang dijual dengan mengambil ke penjual aksesoris di Kota Manado. Penjualan Aksesoris awalnya berjumlah 50 orang namun akhir-akhir ini mulai menurun karena objek wisata Bukit Kasih Kanonang yang saat ini sudah mulai berkurang kunjungan dari wisatawan. Kontribusi Ibu Rumah Tangga Kontribusi ibu rumah tangga yang dimaksud adalah menghitung berapa besar kontribusi yang diberikan ibu rumah tangga dalam pendapatan keluarga, dengan melihat pendapatan suami, pendapatan anak, dan pendapatan yang di dapat dalam usaha lainnya. Tabel 7. Rata-rata Harga Beli dan harga jual Per Jenis Aksesoris Sumber Data diperoleh dari Data Primer, 2020 Tabel 8. Rata-rata Biaya yang dikeluarkan dalam usaha menjual Akseosris Modal dalam menjual aksesoris Biaya Transportasi, makanan, dll Sumber Data diperoleh dari Data Primer, 2020 Tabel 8, menunjukkan bahwa modal yang dikelurkan ibu-ibu penjual aksesoris yaitu mulai dari sampai kemudian biaya transportasi, makan dll yaitu mulai dari sampai tetapi ada juga responden yang tidak mengeluarkan biaya karena suami dari responden juga bekerja di kawasan wisata Bukit Kasih kanonang sebagai fotografer sehingga responden tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan makan. Biaya pengeluaran dari responden yang paling besar yaitu dan yang paling kecil yaitu Tabel 9. Rata-rata Penghasilan yang didapat IRT Penjual Aksesoris Jumlah Aksesoris Yang Terjual Per Bulan Sumber Data diperoleh dari Data Primer, 2020 Tabel 9 menunjukkan bahwa penghasilan terbanyak responden penjual aksesoris yaitu Rp. dengan jumlah yang terjual yaitu 51 Aksesoris perbulan dan penghasilan yang paling sedikit didapat responden yaitu dengan jumlah 8 aksesoris yang terjual per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan responden yang paling sedikit dikarenakan responden tersebut jarang menjual aksesoris dan aksesoris yang dijual hanya sedikit sehingga pendapatan yang didapat masih terlalu kecil. Pendapatan Istri Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang yang memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Tabel 10. Jumlah Pendapatan Responden Sumber Data diperoleh dari data primer, 2020 Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga…………….............................Gloria Lopulalang, Mex Sondakh, Melsje Memah Tabel 10. Menunjukkan bahwa pendapatan terbesar responden penjual aksesoris yaitu dan pendapatan terkecil responden penjual aksesoris yaitu Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan responden yang tidak begitu besar dikarenakan responden tersebut tidak sepenuhnya menjual aksesoris, hanya 12 hari kerja dalam satu bulan sehingga pendapatan yang didapat tidak begitu besar. Pendapatan Suami Pendapatan Suami yaitu pendapatan yang didapat dari suami dari pekerjaan yang dikerjakannya. Tabel 11. Jumlah Pendapatan menurut jenis pekerjaan Sumber data diperoleh dari data primer, 2020 Tabel 11 menunjukkan bahwa Pekerjaan Fotografer jumlah 2 orang dengan rata-rata pendapatan Rp. Pekerjaan petani jumlah 3 orang responden dengan rata-rata pendapatan Rp. Pekerjaan Tukang kayu dengan rata-rata pendapatan Pekerjaan Bas Bangunan jumlah 2 orang dengan rata-rata pendapatan Pekerjaan Buruh jumlah 1 orang responden dengan rata-rata pendapatan dan pekerjaan Montir jumlah 1 orang responden dengan rata-rata pendapatan Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa pendapatan terbanyak dari pekerjaan suami yaitu pekerjaan sebagai petani. Pendapatan Anak Pendapatan Anak adalah pendapatan yang di dapat dari anak yang sudah bekerja atau mendapatkan pendapatan lainnya berupa Beasiswa, dan lain-lain. Tabel 12. Jumlah Pendapatan masing-masin jenis Pekerjaan Anak Sumber Data diperoleh dari data primer, 2020 Tabel 12, menunjukkan bahwa pekerjaan anak dari responden penjual aksesoris yang bekerja yaitu mereka yang sudah berumur lebih dari 17 tahun dan sudah tidak sedang menempuh pendidikan dalam hal ini anak dari responden penjual aksesoris yang bekerja hanya ada 3 orang, karena yang paling banyak anak dari responden masih sedang menempuh pendidikan. Pekerjaan Bisnis Jual Beli yaitu jual beli handphone dengan rata-rata pendapatan per bulan, kemudian pekerjaan sebagai Buruh Tani, 2 orang responden yaitu mereka yang diberi upah dengan bekerja di kebun orang lain dan rata-rata pendapatan yang didapat per orang. Tabel 13. Rata-rata pendapatan Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami Rata-rata Pendapatan Keluarga Rp Sumber Data diperoleh dari Data Primer Tabel 13, Menunjukkan bahwa Rata-rata pendapatan keluarga terbesar ada pada jenis pekerjaan Suami sebagai Petani dengan total pendapatan Keluarga sebesar sedangkan rata-rata pendapatan terkecil ada pada jenis pekerjaan Montir yaitu sebesat Maka dapat dihitung kontribusi masing-masing anggota keluarga berdasarkan jenis pekerjaan suami dan dapat dilihat pada Tabel 14. Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN p 1907– 4298, ISSN e 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 16 Nomor 3, September 2020 421 - 430 Agrisosioekonomi Jurnal Transdisiplin Pertanian Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi Tabel 14. Kontribusi Anggota Keluarga Menurut Jenis Pekerjaan Suami Rata-rata Pendapatan Keluarga Rp Sumber Data diperoleh dari Data Primer, 2020 Tabel 14 menunjukkan bahwa Kontribusi ibu rumah tangga terhadap Pendapatan Keluarga yang paling besar terdapat pada jenis pekerjaan suami sebagai Fotografer yaitu sebesar 65,51%. Sedangkan kontribusi Ibu rumah tangga yang paling sedikit ada pada jenis pekerjaan suami sebagai Buruh yaitu sebesar 11,41%. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Kontribusi Ibu Rumah Tangga Penjual Aksesoris dikawasan wisata Bukit Kasih Kanonang secara keseluruhan dari semua responden, dapat dilihat dari Tabel Tabulasi Pendapatan Keluarga Penjual Aksesoris di Bukit Kasih Kanonang Kontribusi Ibu Rumah Tangga x 100 = 33,81% Berdasarkan tabel tabulasi dapat dilihat bahwa kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga sebesar 33,81%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi istri lebih kecil dari pada kontribusi suami untuk menunjang pendapatan keluarga. Dikarenankan para istri mengerjakan pekerjaan menjual aksesoris setelah menyelesaikan pekerjaannya dirumah sebagai ibu rumah tangga seperti memasak, mencuci dan mengurus anak dan setelah itu mengerjakan pekerjaannya sebagai penjual aksesoris. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kontrbusi pendapatan ibu rumah tangga penjual aksesoris terhadap pendapatan keluarga yaitu sebesar dari total keseluruhan pendapatan keluarga. Dan jika dilihat dari umur responden terbanyak ada pada umur 41-46 tahun, jika dilhat dari Tingkat pendidikan responden terbanyak ada pada tingkat pendidikan SMP, jika dilihat dari jumlah tanggungan responden maka jumlah tanggungan terbanyak yaitu jumlah tanggungan 2 , jika dilihat dari lama bekerja responden maka dapat dilihat lama bekerja responden terbanyak ada pada 1-5 tahun, jika dilihat dari jumlah hari kerja terbanyak responden yaitu 16 hari kerja dalam satu bulan dan jika dilihat berdasarkan pekerjaan suami, kontribusi ibu rumah tangga tertinggi yaitu pekerjaan sebagai fotografer, dengan persentase Saran 1. Lebih mengembangkan usaha menjual Aksesoris dengan cara menambah jenis aksesoris yang lebih bervariasi. 2. Mencari alternatif lain dengan cara menjual aksesoris tidak hanya di Bukit Kasih Kanonang tapi juga di tempat wisata lain sehingga dapat meningkatkan pendapatan. 3. Penelitian ini hendaknya dapat dijadikan patokan bagi ibu-ibu rumah tangga dalam mengerjakan sesuatu bahwa selain pekerjaan sebagai istri dan ibu dalam keluarga dapat juga berperan dalam usaha mencari nafkah guna menambah pendapatan keluarga. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga…………….............................Gloria Lopulalang, Mex Sondakh, Melsje Memah DAFTAR PUSTAKA Handayani dan Artini, 2009. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga. Piramida Volume V No 1 Juli. Diakses pada 10 Desember 2010. Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi. Jakarta Raja Grafindo Persada. Wisadirana. 2004. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe terhadap pendapatan keluarga Studi Kasus Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang Skripsi A. A Murad D 2016. Diakses pada 1 Desember 2019. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Th Nor Indah HandayaniPutu WayanArtiniThe Contribution of Housewife Workers in Food Processing to The Total Family Income The uncertainly of the economic condition where the chance of employment is limited has led to the stability of family source of income. This condition has pushed haousewifes where previously just conserned on domestic matters to public sector partisipation to support family income. This research aimed at finding contribution of housewife workers income by processing food to the total family income. This research was conducted at Pemogan village, South Denpasar district, Province of Bali. This result of the research shows that type of job done by housewife worker were in food industries with the average time alocation for processing food accounts for hours per day. It was also found that the average of earning per month is and it amounts is of the total family's income. This implies that labor produvtivity is Rp3, per hour. The reasons wife working are a to support family income, b to fill sparetime with positive activities, c to look for an experiences. About 83,3% housewife worker doesn't find difficulties for processing food, only a small amount 16,7% finds difficulties. In order to improve the contibution of houswife worker to the family income, it is suggested to guide them for better processing methodes and management by related institutions. This includes Bali Agricultural office and Ekonomi. Jakarta Raja Grafindo PersadaSadono SukirnoSukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi. Jakarta Raja Grafindo pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe terhadap pendapatan keluarga Studi Kasus Kelurahan Tanjung SariWisadiranaWisadirana. 2004. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe terhadap pendapatan keluarga Studi Kasus Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang Skripsi A. A Murad D 2016. Diakses pada 1 Desember 2019. ArticlePDF AvailableAbstractStunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita bayi di bawah lima tahun yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek pada usianya. Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor dasar seperti faktor ekonomi dan pendidikan ibu, kemudian faktor intermediet seperti jumlah anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia ibu, dan jumlah anak ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case control. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis proportional sampling dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data dengan uji chi square. Penelitian dilakukan terhadap 98 responden ibu dengan tingkat pendidikan rendah sejumlah 67,3% dan tingkat pendapatan keluarga rendah sebesar 55,1%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan pendaatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan p=0,008 dan p=0,018. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wiayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 256 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan The Relationship between Mother's Education Level and Family Income with Stunting in Toddlers in the Way Urang Community Health Center, South Lampung Regency Sutarto1, Tiara Cornela Azqinar2, Rani Himayani3, Wardoyo4 1Bagian Ilmu IKKOM-IKM Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2 Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 3 Bagian Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 4 Badan Dinklat PPSDM, Provinsi Lampung *korespondensi Penulis sutarto Penyerahan 18-01-2020, Perbaikan 23-03-2020, Diterima 02-05-2020 ABSTRACT Stunting is a condition of failure to thrive in children under five babies under five years old due to chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Factors causing stunting consist of primary factors such as economic factors and mother's education, then intermediate factors such as the number of family members, mother's height, mother's age, and the number of mother's children. This study aims to determine the relation of mother's education level and family income on the incidence of stunting in infants in the Way Urang puskesmas area, South Lampung Regency. Observational analytic research with case-control research design. Sampling uses probability sampling method with a proportional sampling type and a measuring instrument in the form of a questionnaireβ€”data analysis with the chi-square test. The study was conducted on 98 respondents with a low education level of and a low family income level of Statistical test results show that there is a significant relationship between mother's education level and family obedience to the incidence of stunting in infants in the work area of Puskesmas Way Urang South Lampung Regency p = and p = There is a correlation between the mother's education level and family income to the prevalence of stunting among children under five in the work area of Puskesmas Way Urang South Lampung regency. Keywords Stunting, mother’s education level, family income. ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita bayi dibawah lima tahun yang diakibatkan kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor dasar seperti faktor ekonomi dan pendidikan ibu, kemudian faktor intermediet seperti jumlah anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia ibu, dan jumlah anak ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case control. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis proportional sampling dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data dengan uji chi square. Penelitian dilakukan terhadap 98 responden ibu dengan tingkat pendidikan rendah sejumlah 67,3% dan tingkat pendapatan keluarga rendah sebesar 55,1%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan pendaatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Way Urang Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 257 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online Kabupaten Lampung Selatan p=0,008 dan p=0,018. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wiayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Kata kunci Stunting, Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga. PENDAHULUAN Kejadian stunting pada balita termasuk salah satu permasalahan gizi secara global. Pada tahun 2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia 55% sedangkan lebih dari sepertiganya 39% tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal dari Asia Selatan 58,7% dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah 0,9%. Asia Tenggara pada tahun 2017 memiliki prevalensi kejadian stunting 14,9%. Kejadian stunting pada balita lebih banyak terjadi di negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki kejadian stunting tinggi pada balita Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017.Sekitar 37% atau hampir 9 juta anak balita di Indonesia mengalami stunting Riskesdas. 2013. Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting terbesar kelima di dunia. Pada anak balita dan baduta yang mengalami stunting akan cenderung memiliki kecerdasan yang tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan dapat berisiko menurunnya tingkat produktivitas di masa depan. Stunting pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. Menurut Riskesdas 2013, prevalensi balita sangat pendek di provinsi Lampung sebesar 27,6% dan balita pendek sebesar 15%. Provinsi Lampung masuk dalam kategori wilayah dengan prevalensi balita pendek sangat tinggi. Sedangkan pada tahun 2015 persentase balita sangat pendek di provinsi Lampung sebesar 20,6%, balita pendek sebesar 16,1% dan normal sebesar 61,3%. Lampung Selatan mempunyai persentase balita sangat pendek sebesar 25,2% dan balita pendek sebesar 17,8%, persentase ini cukup besar jika dibandingkan dengan persentase kejadian stunting nasional Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2015. Stunting adalah kondisi dimana bayi bawah lima tahun balita gagal mengalami pertumbuhan, hal tersebut merupakan dampak dari kurangnya gizi kronis dan menyebabkan anak tersebut terlalu pendek untuk seusianya. Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor dasar seperti faktor ekonomi dan pendidikan ibu, kemudian faktor intermediet seperti jumlah anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia ibu, dan jumlah anak ibu. Selanjutnya adalah faktor langsung seperti pemberian ASI ekslusif, asupan makan, berat badan lahir rendah BBLR Darteh EKM, Acquah E, Kumi-Kyereme A. 2014. Perkembangan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu. Tingkat pendidikan ibu yang rendah merupakan faktor risiko terjadinya keterlambatan perkembangan anak. Ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah akan kurang dalam memberikan stimulasi dibandingkan dengan ibu pendidikan Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 258 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online tinggi. Pola asuh kepada anak, perilaku hidup sehat, ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orangtua terutama ibu Ariani dan Yosopranoto M. 2012. Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga Badan Pusat Statistik. 2017.Kemampuan keluarga untuk membeli makanan bergizi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan. Pendapatan yang tinggi memungkinkan terpenuhinya kebutuhan makanan seluruh anggota keluarga. Sebaliknya, tingkat pendapatan yang rendah mengakibatkan kurangnya daya beli pangan rumah tangga. Apabila daya beli pangan rendah menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan gizi balita Anisa, P. 2012. Lampung Selatan termasuk dalam 3 besar prioritas intervensi stunting dan beberapa desa di wilayah kerja puskesmas Way Urang sendiri masuk dalam daftar 1000 desa prioritas intervensi stunting, diantaranya Desa Tajimalela dan Desa Taman permasalahan diatas peneliti menilai perlunya dilakukan penelitian terkait hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita. METODE Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Ratu Kota Bandarlampung Desa Merak Belantung, Tajimalela, dan Taman Agung pada bulan November 2019. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 98 orang. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita stunting usia 24-59 bulan sebanyak 49 orang dan ibu yang memiliki balita normal usia 24-59 bulan sebanyak 49 orang dan berada di wilayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu responden bersedia menjadi objek penelitian dan hadir saat pengambilan data, ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan, bayi lahir normal dan sehat, responden dapat membaca dan menulis. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah balita yang tidak memiliki ibu, balita dengan riwayat infeksi berkepanjangan, balita dengan penyakit jantung bawaan dan balita dengan kelainan kongenital. Variabel independen bebas dalam penelitian ini yaitu tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga. Variabel dependen terikat dalam penelitian ini yaitu kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, Metode pengambilan data menggunakan data primer yaitu wawancara dan kuisioner. Sedangkan data sekunder berupa Laporan tahunan Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan mengenai daftar nama balita stunting dan normal. Lalu data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat Chi Square. HASIL Pada penelitian ini dapat dilihat data deskriptif mengenai tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 259 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online Way Urang Kabupaten Lampung Selatan, yaitu pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi mengenai tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga Tinggi SMA, Diploma, S1 32 32,7% Tingkat Pendapatan KeluargaTinggi > 44 44,9% Hasil univariat pada penelitian ini didapatkan data responden dengan pendidikan rendah sebanyak 62 orang 67,3% dan pendidikan tinggi sebanyak 32 orang 32,7%. Responden dengan tingkat pendapatan keluarga tinggi sebanyak 54 55,1% dan pendapatan rendah sebanyak 44 44,9%. Pada penelitian ini dapat dilihat hasil analisis bivariat mengenai hubungan faktor bebas dan faktor terikat, yaitu pada tabel 2. Tabel 2. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Tingkat Pendidikan Ibu p value Rendah 0,018 Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 66 responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah, sebanyak 39 responden 79,6% memiliki balita stunting dan 27 responden 55,1% memiliki balita normal, sedangkan dari 32 responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, sebanyak 10 orang 20,4% memiliki balita stunting dan 22 responden 44,9% memiliki balita normal. Hasil uji chi square didapatkan nilai p value 0,018 p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Tabel 3. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Kejadian Stunting pada Balita Tingkat Pendapatan Keluarga p value Rendah 34 69,4%20 40,8%0,008 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 260 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 54 responden yang memiliki tingkat pendapatan keluarga rendah, sebanyak 34 responden 69,4% memiliki balita stunting dan 20 responden 40,8% memiliki balita normal, sedangkan dari 44 responden yang memiliki tingkat pendapatan keluarga tinggi, sebanyak 15 orang 30,6% memiliki balita stunting dan 29 responden 59,2% memiliki balita normal. Hasil uji chi square didapatkan nilai p value 0,008 p<0,05. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian Setiawan 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang dengan jumlah 74 responden dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian stunting pada balita. Penelitian lain yang menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antar variabel tersebut, diantaranya pada penelitian Kusumawati 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas dengan jumlah 50 responden dan Ni’mah Rahayu 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kali Kedinding dengan jumlah 68 responden. Penelitian di Nepal oleh Tiwari, et al 2014 menunjukkan hal yang sama bahwa pendidikan ibu berhubungan dengan kejadian stunting balita. Rendahnya pendidikan ibu merupakan penyebab utama dari kejadian stunting pada anak sekolah dan remaja di Nigeria. Ibu yang berpendidikan lebih tinggi lebih memungkinkan untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anaknya. Tingkat pendidikan ibu juga menentukan kemudahan ibu dalam menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang diperoleh. Dari kepentingan gizi keluarga, pendidikan diperlukan agar ibu lebih tanggap terhadap adanya masalah gizi di dalam keluarga dan bisa mengambil tindakan secepatnya Suhardjo. 2003. Tingkat pendidikan ibu adalah pendidikan formal terakhir yang ditamatkan. Fungsi pendidikan untuk ibu adalah mengembangkan wawasan anak mengenai dirinya dan lingkungan. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu tergantung pada lama pendidikan yang ditempuh. Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi kesehatan khususnya tentang cara mendidik balita sehari – hari. Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan balita yaitu cara merawat dan mendidik. Ibu dengan pendidikan rendah akan sulit menerima informasi, sehingga anak yang hidup dalam keluarga dengan tingkat pendidikan dasar cenderung mengalami pertumbuhan yang lambat karena pola pengasuhan yang diberikan pada anak Departemen Kesehatan RI. 2008. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap konsumsi makanan anak yang disebabkan oleh pola pikir dan pengalaman. Tingkat pendidikan ibu yang tinggi akan lebih memilih makanan yang kualitasnya lebih baik dari pada yang tingkat pendidikannya rendah. Ibu dengan pendidikan tinggi akan lebih memilih makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi sesuai dengan pangan yang tersedia dan kebiasaan makan sejak kecil, sehingga kebutuhan gizi terpenuhi. Dilihat dari kualitas makanan yang dikonsumsinya, ibu berpendidikan tinggi akan lebih kritis dalam pemilihan makan, keburukan, dan Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 261 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online risiko dalam konsumsi pendidikan ibu yang lebih tinggi memiliki hubungan terhadap pengasuhan yang baik pada anak, seperti penggunaan garam beryodium, pemberian kapsul vitamin A, imunisasi yang lengkap dan sanitasi yang Penelitian Ramli et al di Maluku 2009 menemukan bahwa pendidikan ibu berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita. Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan pada penelitian ini. Hal ini sejalan dengan penelitian Setiawan 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang dengan jumlah 74 responden dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita. Hasil penelitian lain yang menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antar variabel tersebut, diantaranya pada penelitian Kusumawati 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas dengan jumlah 50 responden, Ni’mah Rahayu 2015 di Wilayah Kerja Puskesmask Tanah Kali Kedinding dengan jumlah 68 responden, dan Husein Al Anshori 2013 tentang Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita di Kecamatan Semarang Timur. Pendapatan merupakan salah satu indikator yang menentukan status ekonomi. Hasil penelitian di Nepal menunjukkan bahwa indeks kekayaan rumah tangga merupakan faktor risiko stunting Tiwari, R., Ausman, L. M., Argho, K. E. 2014. Skor indeks kesejahteraan rumah tangga yang lebih tinggi berhubungan signifikan dengan peningkatan proteksi kejadian stunting Gewa, and Yandel, N. 2012. Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga. Pendapatan keluarga termasuk balas jasa atau imbalan yang diperoleh atas fakor produksi yang Peneliti mengklasifikasikan pendapatan rendah tinggi berdasarkan UMR Lampung Selatan. Upah Minimum Provinsi UMP tahun 2018 telah ditetapkan Gubernur Lampung adalah sebesar Rp sedangkan Upah Minimum Kabupaten Lampung Selatan telah ditetapkan sebesar Rp2. 168. 702 Anisa, P. 2012. Kemampuan keluarga untuk membeli makanan bergizi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan. Pendapatan yang tinggi memungkinkan terpenuhinya kebutuhan makanan seluruh anggota keluarga. Sebaliknya, tingkat pendapatan yang rendah mengakibatkan kurangnya daya beli pangan rumah tangga. Apabila daya beli pangan rendah menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan gizi balita Sumarwan, Ujang. 2002. Tingkat pendapatan yang tinggi memberi peluang lebih tinggi bagi keluarga dalam memilih bahan pangan baik jumlah maupun jenisnya. Pendapatan yang diukur biasanya bukan hanya pendapatan yang diterima oleh seorang individu, tetapi diukur semua pendapatan yang diterima oleh semua anggota keluarga dimana konsumen berada. Jumlah pendapatan keluarga dapat mempengaruhi ketersediaan pangan disebuah keluarga, karena pendapatan akan memenuhi kebutuhan pangan sesuai dengan daya belinya. Daya beli sebuah rumah tangga bukan hanya Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 262 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online ditentukan oleh pendapatan dari satu orang, tetapi dari seluruh anggota rumah tangga yang bekerja Sumarwan, Ujang. 2002. KESIMPULAN Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Jakarta Direktorat Gizi Masyarakat dan Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Tahun 2013. Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil stunting. Vol 2. Jakarta Sekertariat Wakil Presiden Republik Indonesia. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Bandar Lampung. Darteh EKM, Acquah E, Kumi-Kyereme A. 2014. Correlates of stunting among children in ghana. BMC Public Health. 1412-7. Ariani dan Yosopranoto M. 2012. Usia anak dan pendidikan ibu sebagai faktor risiko gangguan perkembangan anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 272118-121. Badan Pusat Statistik. 2017. Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2017. BPS. Jakarta. Anisa, P. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta Universitas Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Buku saku pemantauan status gizi. JakartaDirektorat Gizi Masyarakat dan Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta Bumi Aksara. Departemen Kesehatan RI. 2008. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta Departemen Kesehatan RI Nasikhah, Roudhotun. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 bulan di kecamatan Semarang Timur. Journal Of Nutriton College. 11 715 – 730. Supriyanti, NT. 2014. Hubungan antara pola konsumsi dan kejadian infeksi dengan status gizi balita usia 12-59 bulan di desa Baban, Kecamatan Gapura Sumenep. Skripsi. Universitas Airlangga Tiwari, R., Ausman, L. M., Argho, K. E. 2014. Determinants of stunting and severe stunting among under-fivesevidence from 2011 Nepal Demographic and Healthy Survey. BMC Pediatrics, 14, 239. Gewa, and Yandel , N. 2012. Undernutrition among kenyan children contribution of child, maternal, and household factors. Public Health Nutrition. 1529-38. Badan Pusat Statistik. 2017. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu... Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo 263 Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263 ISSN 2301-6604 Print, ISSN 2549-3485 Online Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2017. BPS. Jakarta. Bank Indonesia. 2018. Kajian ekonomi dan keuangan regional provinsi lampung 2018. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. 15110–17. Anisa, P. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta Universitas Indonesia. Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku konsumen. Jakarta Ghalia Indonesia. ... Factors that can affect the development of toddlers are how to care and educate. Mothers with low education will find it difficult to receive information, so children who live in families with basic education levels tend to experience slow growth due to the parenting patterns given to children [19]. Based on the results of the study, the variable of the Mother's First Marriage Age X2 has a p-value of < ...Ni Nyoman Kusuma Anggraeni Ida Ayu Nyoman SaskaraNi Nyoman YuliarmiStunting is a condition of failure to thrive in toddlers due to long-term malnutrition, exposure to repeated infections, and lack of stimulation. Stunting is influenced by the health status of adolescents, pregnant women, toddler's diet, as well as economic, cultural, and environmental factors such as sanitation and access to health services. Abang District is the subdistrict with the highest number of stunted children under five in Bali Province in 2022 with 17,523 children under five. The aims of this study were 1 to analyze the partial effect of family income, education and age of mother's first marriage on the chances of a child born with stunting in Abang District. 2 To analyze whether the mother's education reduces the influence of the mother's first marriage age on the chances of a child born with stunting in Abang District. The sample in this study were 99 toddlers and the sample was taken using a non-probability sampling method, namely purposive sampling. The data analysis technique used was Logistic Regression and Moderated Regression Analysis MRA using the STATA tool. Based on the results of the study it can be concluded that 1 Family income, education and age of mother's first marriage have a significant negative effect on the chances of a child born with stunting in Abang District. 2 Mother's education reduces the effect of mother's first marriage age on the chance of a child born with stunting in Abang District.... Prevalensi stunting tahun 2018 di Jawa Timur nyaris 32, 81%. Prevalensi tersebut lebih besar dari angka stunting nasional ialah sebesar 30 Menurut WHO, kondisi gagal tumbuh ini terjadi akibat minimnya konsumsi gizi dalam waktu lama dan terbentuknya infeksi yang berulang serta terjadi kendala pada masa HPK ialah dari 270 hari selama kehamilan serta 730 hari awal sehabis balita dilahirkan, perihal itu harus dipastikan perkembangan serta pertumbuhan bayi di periode yang akan datang. Apabila menghadapi permasalahan gizi pada periode tersebut, anak akan menghadapi keterlambatan dalam pertumbuhan serta kognitifnya 25 . ...Yustika Dyah RahayuBinti YunariyahRoudlotul JannahStunting merupakan masalah kekurangan gizi pada balita diakibatkan oleh beberapa faktor. Stunting di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 30,8 % dan 2019 menurun menjadi 27,7 % atau dengan kata lain 28 dari 100 balita menderita stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor apa yang menyebabkan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semanding Tuban tepatnya di Desa Penambangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian survei deskriptif, teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan populasi 160 orang dan 114 sampel ibu yang memiliki balita stunting. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Hampir seluruhnya balita stunting Desa Penambangan tidak memiliki berat badan lahir rendah dengan jumlah sebanyak 82,5%, sebagian besar ibu yang memiliki balita stunting memiliki tingkat pendidikan dasar 52,6%. Hampir seluruhnya orang tua yang memiliki balita stunting berpendapatan dibawah UMR Kota Tuban 76,3%. Hampir seluruhnya ibu yang memiliki balita stunting tidak memberikan ASI eksklusif 78,1%. Dari tabel distribusi frekuensi yang menyebabkan kejadian stunting di Desa Penambangan yaitu faktor pendidikan ibu, faktor pendapatan orang tua dan pemberiaan ASI eksklusif. Faktor yang paling besar menyebabkan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semanding Tuban di Desa Penambangan adalah faktor pendidikan ibu, pendapatan orang tua dan pemberiaan ASI eksklusif. Petugas kesehatan dapat memberikan kegiatan penyuluhan mengenai stunting agar dapat melakukan pencegahan dan penurunan angka Wilda NingsiSupyati SupyatiWahdaniyah WahdaniyahDevi AndrianiIndonesia is a country with a triple burden of malnutrition which is characterized by a high prevalence of stunting and anemia in pregnant women. This study aimed to determine the relationship between parenting styles for toddlers 24-59 months of age on the incidence of stunting in Majene district in 2022. This study used an observational study with a cross-sectional design with a population of 236 children under five with a sample of 70 children who were taken using the purposive sampling technique. Data was collected using a questionnaire and data analysis statistics using the chi-square test. The results of statistical tests showed that 52,9% had good parenting and did not experience stunting and 75% had poor parenting with stunting status, there was alsoan association between maternal parenting and stunting in children aged 24 to 59 months with a p-value of 0,023. The conclusionof this study is that there is an association between maternal parenting and the incidence of infant stunting between 24 and 59 months of Dian KhairaniKusmiyati TjahjonoAli Rosidi Etika NoerStunting is a condition of failure or a child's growth process that is not following their age. Many factors can cause children to experience stunting both in terms of health and outside health, such as economic conditions, nutritional status experienced by mothers during pregnancy, malnutrition, and improper feeding and care early in life. The study aimed to determine pregnancy and birth history as risk factors for stunting in children aged 24-59 months. The study used a case-control design, with the number of subjects being 176 children, calculating subjects using total sampling techniques on case subjects and matching on control subjects. The research was conducted at the Pangkalan Balai Health Center, Banyuasin Regency, South Sumatra, in 2022. Data was collected for one month and then analyzed using the chi-square test and Logistic Regression. The results showed that parental income p= 0,034; OR= 2,571, early marriage p= 0,001; OR= 2,760, maternal age at pregnancy p= 0,003; OR= 2,692, nutritional status at pregnancy p=0,020; OR=2,080, birth length p= 0,001; OR= 6,633 and birth weight p= 0,044; OR= 3,632 are risk factors for stunting. The most influential determinant factor was the birth length. Conclusion, parental income, early marriage, age at risk of pregnancy, nutritional status of pregnant women, birth length, and birth weight are risk factors for stunting in children aged 24-59 months at Pangkalan Balai Health Center. Zenderi WardaniEmiliaOvi AndariABSTRAK Latar Belakang Pola asuh makan yangtidak adekuat terutama dalam perilaku dan praktik pemberian makan merupakan salah satu faktor stunting Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa hubungan pola asuhmakan terhadap kasusstunting pada balita di Desa Serdang Wilayah Kerja Puskesmas Rias Kabupaten Bangka Selatan. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain crosssectional, yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022. Populasi penelitian adalah seluruhanak usia 6-24 bulan denganbesar sampel sebanyak 33 balita dipilih menggunakan teknik simple randomsampling. Pengumpulan data pola asuh makan menggunakan kuesioner dan penentuan status gizi dengan indeks TB/U dilakukan menggunakan software WHO Anthro. Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dan datadisajikan dalam grafik atau tabel. Analisis keterhubungan dilakukan menggunakan uji statistik korelasi non parametrik spearman rank test. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa masalah stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat 33,3% dengan pola asuh kategori rendah pada aspek demandingnessdan responsiveness berturut-turut sebesar54,5% dan 72,7%. Kesimpulan Ada hubungan antara pola asuh aspek demandingness dengan stunting ρ=0,04. Penelitian ini merekomendasikan intervensi edukasi gizi terkait pemberian makanan bayi dan anak PMBA disertai peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga. ABSTRACT Background Inadequate parenting, especially in terms of behavior and feeding practices, is one of the factors of stunting. Purpose This study aimed to describe and analyze the relationship between parenting and eating patterns in cases of stunting of under-5 years children in Serdang Village, Working Area of the Rias Health Center, South Bangka District. Method This study used a quantitative method with a cross-sectional design conducted from May to June 2022. The study population was all toddlers aged 6-24 months, with a sample size of 32 under-5 years children selected using a simple random sampling technique. Data collection on parenting and eating patterns used a questionnaire, and the determination of nutritional status with the height/age index was carried out using the WHO Anthro software. Data analysis was carried out through descriptive analysis,and correlation analysis was performed using spearman rank test. Results The results showed that the problem of stunting was still a public health problem with low parenting styles on the demandingness and responsiveness aspects of and respectively. Conclusion There is a relationship between the demandingness aspect of parenting and stunting ρ= This study recommends nutrition education interventions related to infant and child feeding IYCF accompanied by increased family economic ekonomi dan keuangan regional provinsi lampung 2018. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2017. BPS. Jakarta. Bank Indonesia. 2018. Kajian ekonomi dan keuangan regional provinsi lampung 2018. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. 151 yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahunP AnisaAnisa, P. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahun 2012 [Skripsi].Perilaku konsumen. Jakarta Ghalia IndonesiaUjang SumarwanSumarwan, Ujang. 2002. Perilaku konsumen. Jakarta Ghalia Indonesia.

polis pendapatan keluarga adalah